Melihat keindahan matahari yang perlahan terbit dari timur di Gunung Bromo bisa menjadi anugerah keindahan yang tak terhingga. Perpaduan warna kuning, jingga, hitam, dan biru yang ditimbulkan oleh fenomena alam ini menjadi pemandangan yang sungguh menarik bagi mata yang memandangnya.

Keindahan Gunung Bromo di kawasan Gunung Semeru ini sudah terdengar sampai luar negeri. Masyarakat Tengger, suku yang tinggal di kawasan Gunung Bromo, menganggap gunung ini keramat. Nama Bromo sendiri berasal dari nama dewa Hindu terpenting yaitu Brahma. Saat berwisata ke Gunung Bromo, Anda akan disambut oleh kawah pasir yang terbentang di kawasan salah satu gunung terindah di Jawa Timur. Saat kita berwisata ke Bromo pada pagi hari, kita mendapatkan warna-warna indah dari pasir yang terkena sinar matahari. Di sini pun, pasir seakan berbisik disapu angin yang berhembus lembut menyambut pagi.

Saat kami berjalan kami melihat beberapa bangunan berdiri di area ini. Salah satunya adalah  Pura Poten. Berdiri di tengah lautan pasir, bangunan abadi ini merupakan tempat pemujaan yang digunakan oleh masyarakat Tengger. Arsitektur gaya Hindu Bali sangat cocok dengan bangunan ini. Di setiap gapura terdapat patung berbentuk singa yang tampak sedang tertawa. Arca-arca ini dipercaya dapat mengusir roh jahat yang mengganggu kawasan Gunung Bromo.

Gunung Bromo bukan hanya tujuan wisata tetapi juga tempat ritual agama Hindu. Salah satu ritual tahunan suku Tengger adalah ritual Yadnya Kasada. Dalam ritual ini, Masyarakat Suku Tengger memberikan persembahan berupa ternak dan makanan kepada para dewa yang bersemayam di gunung-gunung kawasan tersebut seperti Gunung Semeru, Batok, Bromo dan Pananjakan.

Berada di kawasan Gunung Bromo dan melihat keindahan alam yang tersaji disini sungguh merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Pantai berpasir yang eksotis, matahari terbit yang indah dan interaksi dengan masyarakat suku Tengger membuat berwisata di kawasan Gunung Bromo menjadi sangat menyenangkan.