Kota Pasuruan Siap Melaksanakan Haul KH. Abdul Hamid Pasuruan Yang Ke 42 Tahun

Kota Pasuruan Siap Melaksanakan Haul KH. Abdul Hamid Pasuruan Yang Ke 42 Tahun – Wali Kota Pasuruan H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Pemkot Pasuruan mendukung penuh dan siap mendukung pelaksanaan Haul KH Abdul Hamid. “Seperti  tahun-tahun sebelumnya, kami rayakan setiap tahunnya. Haul kali ini membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Pasuruan. Dan Insya Allah kami pemerintah kota bisa melayani jamaah dengan lebih baik lagi, kami juga akan memberikan dukungan penuh dan bantuan untuk acara ini,” kata Gus Ipul saat memimpin rapat persiapan  KH Abdul Hamid Haul di Gedung Gradika, Minggu. Ia mengatakan, Pemkot punya kewajiban menyukseskan Perayaan Akbar acara tahunan KH Abdul Hamid.

Abdul Hamid Pasuruan atau lebih dikenal di Jawa Tengah dengan nama Mbah Hamid Pasuruan adalah seorang kyai kharismatik yang akhlaknya sangat anggun. Bahkan KH. Abdul Hamid Pasuruan terkenal dengan keanggunan akhlak dibandingkan dalam ilmunya. Padahal, Kyai Abdul Hamid Pasuruan merupakan salah satu kyai yang mampu menghafal dan memahami dengan jelas kitab Uqudul Juman yang terkenal dengan pengucapan dan pemahamannya yang rumit. Makam Kyai Hamid terletak di belakang Masjid Jami’ Al-Anwar kota Pasuruan.

Setiap harinya banyak peziarah baik dari Pasuruan maupun luar Kota Pasuruan yang datang hanya untuk memohon doa restunya. Hal ini menunjukkan bahwa Kyai Hamid Pasuruan memang seorang kyai yang mampu disayangi dan dihormati. Nama besar KH Abdul Hamid Pasuruan tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga di Yaman. Disini saya akan memberikan informasi mengenai hari, bulan dan tahun pengiriman ke 41 dari Al-Maghfurlah KH. Abdul Hamid Pasuruan.

Biasanya jika ada haul Kyai Hamid, maka seluruh kegiatan pendidikan di Kota Pasuruan ditutup untuk menghormati acara tersebut. Selain mematuhi, kepala sekolah juga memerintahkan siswa untuk mencatat seluruh isi dari kegiatan haul Kyai Hamid. Menjelang hari kegiatan, sekitar sebulan kemudian, jalanan mulai ramai dengan masyarakat yang datang ke Pondok Pesantren Salafiyah untuk memberikan bingkisan penunjang transportasi.

Meski demikian, keluarga Kyai Hamid tidak pernah meminta sumbangan dari masyarakat. Memang pada hari pelaksanaannya sebagian besar jalan raya di Kota Pasuruan ditutup karena banyaknya peserta yang datang untuk berfoto. Peserta dari luar Pulau Jawa bahkan dari Luar Negeri tiba di lokasi tersebut, sekitar 1 bulan sebelum dan sekitar 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut.

Share :

Artikel Terkait :

Gulir ke Atas