Sejarah Panjang Kota Pasuruan Mulai dari Zaman Kerajaan Hingga Saat Ini – Kota Pasuruan memiliki sejarah panjang yang dimulai jauh sebelum masa kolonial, yakni sejak zaman kerajaan. Wilayah ini sudah menjadi pusat peradaban sejak era Hindu-Buddha dan terus berkembang hingga zaman Islam dan kolonial. Berikut adalah uraian tentang sejarah Kota Pasuruan dari zaman kerajaan hingga saat ini:
Pada masa Hindu-Buddha, wilayah Pasuruan merupakan bagian dari beberapa kerajaan besar di Jawa Timur, seperti Kerajaan Kanjuruhan dan Kerajaan Mataram Kuno. Bukti-bukti keberadaan peradaban Hindu-Buddha di Pasuruan terlihat dari beberapa prasasti dan peninggalan arkeologi di sekitar wilayah ini.
Sekitar abad ke-10 hingga abad ke-13, Pasuruan diduga berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri, yang kemudian diteruskan oleh Kerajaan Singhasari. Nama Pasuruan belum tercatat secara khusus dalam naskah-naskah kuno pada masa ini, tetapi wilayahnya sudah menjadi bagian dari kerajaan besar tersebut.
Pada abad ke-14, Pasuruan menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit. Majapahit adalah kerajaan maritim besar yang menguasai sebagian besar wilayah Nusantara. Pasuruan menjadi salah satu wilayah penting dalam perdagangan karena lokasinya yang strategis di pesisir utara Jawa Timur. Dalam naskah Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, disebutkan bahwa Majapahit memiliki pelabuhan-pelabuhan penting di Jawa Timur, dan Pasuruan merupakan salah satu pusat perdagangan tersebut.
Setelah runtuhnya Majapahit pada akhir abad ke-15, pengaruh Islam mulai berkembang di Jawa Timur, termasuk di Pasuruan. Kerajaan Demak yang menjadi pusat kekuatan Islam di Jawa Tengah mulai memperluas kekuasaannya ke wilayah-wilayah bekas Majapahit, termasuk Pasuruan. Pasuruan kemudian menjadi pusat kerajaan sendiri yang dikenal sebagai Kesultanan Pasuruan pada abad ke-16. Kesultanan ini memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam lain, termasuk Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon.
Kesultanan Pasuruan didirikan oleh Raden Aria Wiraraja pada abad ke-16. Kesultanan ini menguasai sebagian besar wilayah Jawa Timur dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam. Kesultanan Pasuruan menjadi kekuatan regional yang cukup signifikan hingga abad ke-17. Namun, pada akhirnya kesultanan ini mulai melemah karena persaingan dengan Mataram Islam, yang berusaha menguasai seluruh Jawa.
Pada tahun 1617, Kesultanan Pasuruan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Mataram di bawah kekuasaan Sultan Agung. Setelah itu, Pasuruan menjadi bagian dari wilayah Mataram dan mengalami masa perkembangan budaya dan agama, sejalan dengan kebijakan Sultan Agung yang mendorong penyebaran Islam di seluruh Jawa.
Pada awal abad ke-18, kekuasaan Belanda mulai menguat di Jawa melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Pasuruan akhirnya berada di bawah kendali VOC pada tahun 1743 setelah Perjanjian Giyanti yang membagi kekuasaan di Jawa antara Belanda dan Kesultanan Mataram. Pasuruan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang penting bagi Belanda di Jawa Timur. Mereka mengembangkan infrastruktur, termasuk jalan dan pelabuhan, untuk mendukung aktivitas perdagangan dan perkebunan.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Kota Pasuruan menjadi saksi perjuangan rakyat melawan tentara Belanda yang berusaha kembali menguasai Indonesia. Berbagai pertempuran terjadi di daerah ini sebagai bagian dari perlawanan rakyat Jawa Timur. Pasuruan resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949.
Saat ini, Pasuruan adalah kota yang terus berkembang dengan sektor industri, perdagangan, dan pariwisata yang semakin maju. Kota ini dikenal sebagai pusat industri dan perdagangan, terutama di sektor agrikultur dan perkebunan, seperti tebu dan tembakau. Pasuruan juga memiliki potensi pariwisata yang besar dengan keindahan alamnya, seperti Gunung Bromo dan kawasan wisata lainnya.
Sejarah panjang Kota Pasuruan yang mencakup berbagai era, mulai dari zaman kerajaan hingga masa kolonial dan kemerdekaan, membuat kota ini kaya akan budaya dan warisan sejarah yang masih dapat ditemukan hingga saat ini.
Mau keliling atau menginap di Kota Pasuruan. Buat yang bingung transportasi di Pasuruan, Anda bisa menggunakan jasa rental mobil pasuruan Mulia Trans yang akan memandu perjalanan Anda di Pasuruan maupun diluar Pasuruan. Dengan pengalaman bertahun-tahun dan penyedia akomodasi transportasi asli Kota Pasuruan. Segenap Crew Mulia Trans dapat membantu mengarahkan perjalanan Anda dengan baik.
WhatsApp us