Fungsi Traction Control Pada Mobil Baru

Fungsi Traction Control Pada Mobil Baru – Saat ini mobil dan motor keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan yang canggih. Salah satu fitur canggihnya yaitu traction control yang bertugas menjaga stabilitas kendaraan saat melaju lurus, berbelok, ataupun mengerem. Fungsi dari sistem pengereman traction control adalah untuk mencegah roda tergelincir atau kehilangan traksi. Jika sensor mendeteksi roda atau seseorang berputar lebih cepat, sistem segera menginstruksikan rem untuk menyesuaikan arah putaran kembali ke arah roda lainnya.

Perkembangan teknologi saat ini bisa dibilang luar biasa, seperti halnya pada mobil. Beragam teknologi untuk menjamin keselamatan saat berkendara tentunya akan membawa manfaat yang jelas bagi setiap penumpang. Salah satu fitur yang trendi adalah ketahanan selip. Anda mungkin juga pernah mendengar nama fitur ini. Apa sebenarnya fitur ini? Bagaimana fitur ini bisa menjamin keselamatan pengendara?

1. Menjaga Kestabilan Saat Berbelok

Apa yang harus dilakukan jika Anda berbelok tajam dan mobil tergelincir begitu lama hingga mulai meluncur? Tentu saja Anda sangat panik. Itulah yang ingin Anda minimalkan dengan fitur otomatis yang disebut traction control. Traction adalah fitur berguna yang mencegah ban selip saat menikung di kondisi jalan basah. Fitur ini banyak digunakan pada mobil bertenaga terbaru dan memastikan berkendara yang aman. Fungsi ini bekerja secara otomatis, yaitu saat pengemudi tidak perlu melakukan apapun selain menekan tombol aktivasi yang biasanya diselipkan di dekat setir. Dengan fungsi ini, mobil mendeteksi cengkeraman setiap roda kemudian mengerem roda.

2. Membantu Pengemudi Saat Menikung

Pada dasarnya, pengemudi harus melakukan tiga hal sekaligus selama belokan: akselerasi, pengereman dan kemudi. Tentu saja ini agak rumit, apalagi jika pengemudinya tidak terlalu terampil. Traction Control mendukung pengemudi. Sistem secara otomatis mengerem setiap roda untuk mencegah kendaraan berputar dengan aman. Selain itu, tenaga mesin disesuaikan agar roda tetap memiliki traksi. Pengereman tidak terjadi secara tidak sengaja. Setiap roda memiliki daya pengeremannya masing-masing, yang mungkin tidak sekuat kebutuhan roda. Sensor memperkirakan seberapa kuat seharusnya rem sepeda. Dengan begitu mobil tidak akan selip karena roda tiba-tiba berhenti.

Kontrol traksi aktif sesaat saat berbelok. Sistem secara otomatis menerapkan traksi ke setiap roda untuk mengerem dengan gaya tertentu. Misalnya, jika kendaraan menikung dengan kecepatan terlalu tinggi, bisa menyebabkan mobil selip. Kontrol traksi mengerem perlahan hingga mobil dapat berbelok dengan lancar dan aman. Sistem ini juga dapat diaktifkan di pintu keluar kurva. Misalnya, jika pengemudi menekan pedal gas terlalu cepat saat keluar dari tikungan, mobil akan melompat keluar. Mekanisme traction control membuat mobil sedikit melambat dan mengembalikan mobil ke jalur semula.

Cara Kerja Traction Control

Pada fungsi dasarnya, traction control mendeteksi saat ban kehilangan traksi dan putaran, serta menghentikan atau mengurangi kecepatan putarannya. Kontrol traksi menggunakan sensor ABS untuk mendeteksi roda yang terkunci saat pengereman. Sebaliknya, kontrol traksi memeriksa apakah salah satu roda kendaraan berputar lebih cepat dari yang lain, yang menandakan hilangnya traksi.

Jika sensor mendeteksi ban kendaraan kurang traksi, sistem mengkompensasinya dengan mengerem putaran roda, mengurangi tenaga, atau keduanya. Sistem TCS menggunakan wheel speed sensor sebagai sensor. Saat roda kehilangan traksi, sensor mengirimkan sinyal ke ECU (dalam hal ini ECU sistem pengereman) untuk mengerem spinner secara bertahap dan mengembalikan roda ke traksi.

Pada dasarnya, sistem traction control berfungsi untuk meningkatkan pengoperasian fitur keselamatan lain, yakni ABS. Jika salah satu roda berputar lebih cepat dari yang lain, kontrol traksi diaktifkan. Input utama untuk mengontrol kontrol traksi berasal dari sensor kecepatan roda. Sensor ini secara konstan memantau kecepatan roda saat mengemudi. Sensor menghasilkan sinyal yang sebanding dengan kecepatan roda. Dengan membandingkan kecepatan roda, sistem ABS dapat mendeteksi perubahan yang mengindikasikan roda kehilangan cengkeraman, meluncur, atau berputar. Jika roda lainnya selip, kontrol traksi mengaktifkan rem pada roda yang berputar cepat, menyebabkan roda berputar dengan cara yang sama seperti roda lainnya.

Oleh karena itu, prinsip traction control digunakan untuk menambah fungsi pada fungsi keselamatan ABS lainnya. Jika salah satu roda cenderung bergerak lebih cepat, maka taruhan aktif. Padahal input utama untuk mengontrol kontrol traksi adalah dari sensor kecepatan roda. Sensor arus terus memantau kecepatan roda selama perjalanan kendaraan dan menghasilkan sinyal yang sebanding dengan kecepatan roda. Dengan membandingkan kecepatan roda, sistem ABS dapat mendeteksi perubahan yang menandakan roda kehilangan traksi, terkunci, atau berputar. Jadi jika roda selip, sistem pengereman anti-lock akan mengerem roda yang berputar cepat, menyebabkan roda berputar dengan cara yang sama seperti roda lainnya.

Untuk memastikan keselamatan Anda sendiri dan keluarga Anda saat berkendara, kenyamanan dan keamanan harus dipastikan. Karena keselamatan Anda dan keluarga saat berkendara merupakan hal yang paling utama. Fitur keselamatan kendaraan lain yang menggunakan traction control adalah hill start control, yang membantu pengemudi mengontrol kecepatan saat kendaraan menuruni tanjakan atau tanjakan terjal.

Buat yang bingung mau sewa mobil di Pasuruan, Anda bisa menggunakan jasa rental mobil pasuruan Mulia Trans yang akan memandu perjalanan Anda di Kota Pasuruan. Dengan pengalaman bertahun-tahun dan penyedia akomodasi transportasi asli Kota Pasuruan. Segenap Crew Mulia Trans dapat membantu mengarahkan perjalanan Anda dengan baik.

Share :
Gulir ke Atas