Sejarah Stasiun Kereta Api Pasuruan – Stasiun Pasuruan adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Stasiun ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada era kolonial Belanda dan merupakan bagian penting dari perkembangan jalur kereta api di Pulau Jawa.
Stasiun Pasuruan dibuka pada tahun 1878 oleh perusahaan kereta api swasta Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS). Pembangunan stasiun ini merupakan bagian dari proyek jalur kereta api yang menghubungkan Surabaya dengan Malang, yang dimulai pada tahun 1875. Jalur ini memiliki peran strategis karena menghubungkan pelabuhan penting di Surabaya dengan kawasan agraris di Jawa Timur. Dengan jalur ini, hasil bumi, terutama tebu dan kopi, dapat diangkut dengan lebih efisien ke pelabuhan untuk diekspor.
Stasiun Pasuruan berperan penting dalam menghubungkan kota Pasuruan dengan berbagai daerah di Jawa Timur dan memudahkan pergerakan barang serta penumpang. Seiring waktu, jalur kereta api di Pulau Jawa berkembang pesat, dan Stasiun Pasuruan menjadi salah satu titik penting dalam jaringan tersebut. Selain sebagai penghubung, stasiun ini juga berfungsi sebagai pusat distribusi berbagai komoditas dari daerah sekitar.
Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan jalur kereta api diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan kemudian dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pada periode ini, Stasiun Pasuruan mengalami berbagai perubahan dan perbaikan, meskipun masih mempertahankan beberapa elemen arsitektur asli dari masa kolonial.
Fungsi utama stasiun ini tetap sebagai penghubung antar kota, namun terjadi penurunan penggunaan kereta api akibat adanya peningkatan moda transportasi darat lainnya seperti bus dan kendaraan pribadi. Meski begitu, stasiun ini masih melayani kereta penumpang dan barang hingga sekarang, khususnya untuk rute Surabaya–Probolinggo.
Stasiun Pasuruan saat ini merupakan stasiun kelas II yang dikelola oleh PT KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Jember. Stasiun ini masih mempertahankan beberapa bagian bangunan asli yang menunjukkan ciri khas arsitektur kolonial Belanda, meskipun sudah dilakukan renovasi dan pembaruan fasilitas. Jalur utama yang dilayani oleh stasiun ini adalah rute ke Surabaya dan ke arah timur menuju Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi.
Dalam beberapa tahun terakhir, stasiun ini terus dikembangkan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Peningkatan layanan kereta api di Jawa Timur juga membantu meningkatkan kembali popularitas stasiun ini sebagai salah satu pusat transportasi penting di kawasan Pasuruan.
Secara keseluruhan, Stasiun Pasuruan memiliki nilai sejarah yang tinggi dan tetap berfungsi sebagai bagian dari jaringan transportasi kereta api di Indonesia, sekaligus menjadi saksi bisu perkembangan kota dan wilayah sekitarnya dari masa kolonial hingga era modern.
Mau keliling atau menginap di Kota Pasuruan. Buat yang bingung transportasi di Pasuruan, Anda bisa menggunakan jasa rental mobil pasuruan Mulia Trans yang akan memandu perjalanan Anda di Pasuruan maupun diluar Pasuruan. Dengan pengalaman bertahun-tahun dan penyedia akomodasi transportasi asli Kota Pasuruan. Segenap Crew Mulia Trans dapat membantu mengarahkan perjalanan Anda dengan baik.
WhatsApp us